Ngawi, Jawa Timur – Turnamen sepak bola bertajuk “Polije PSDKU 5 Championship” yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Jember PSDKU Ngawi resmi ditutup pada Minggu (12/10/2025) di Stadion Ketonggo, Ngawi.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (10–12 Oktober 2025), mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat dan pelajar. Sebanyak 13 tim sepak bola SMA/SMK sederajat se-Kabupaten Ngawi ambil bagian dalam ajang ini, menunjukkan semangat kompetisi dan kebersamaan generasi muda di bidang olahraga.
Sebagai perguruan tinggi negeri vokasi pertama di Ngawi, Politeknik Negeri Jember (Polije) berkomitmen tidak hanya berfokus pada bidang akademik, tetapi juga aktif mendorong kegiatan nonakademik seperti olahraga, yang menjadi sarana pembentukan karakter dan sportivitas pelajar.
Dukungan Pemerintah Daerah
Penutupan turnamen turut dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi sekaligus CEO Persinga Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Polije telah memberi contoh baik bagaimana pendidikan dan olahraga bisa berjalan beriringan. Turnamen ini bukan hanya soal pertandingan, tapi juga membangun karakter, kebersamaan, dan semangat juang generasi muda Ngawi,” ujar Dwi Rianto Jatmiko dalam sambutannya.
SMK PGRI 1 Ngawi Raih Gelar Juara
Pertandingan final mempertemukan dua tim kuat, SMK PGRI 1 Ngawi dan SMKN 1 Ngawi. Dalam laga yang berlangsung sengit, SMK PGRI 1 Ngawi berhasil keluar sebagai juara setelah menang dengan skor 2–0.
Berikut hasil lengkap Turnamen Sepak Bola BEM Polije 2025:
Juara 1: SMK PGRI 1 Ngawi
Juara 2: SMKN 1 Ngawi
Juara 3: SMAN 1 Karangjati
Juara 4: SMAN 1 Ngawi
—
Membangun Generasi Muda Lewat Olahraga
Dengan berakhirnya turnamen ini, diharapkan semangat sportivitas dan kebersamaan di kalangan pelajar terus terjaga. Pemerintah Kabupaten Ngawi pun berkomitmen untuk mendukung kegiatan serupa di masa mendatang sebagai bagian dari upaya pembinaan generasi muda melalui olahraga.
Ajang seperti Polije PSDKU 5 Championship menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dan olahraga dapat berjalan beriringan dalam mencetak generasi unggul — berprestasi di kelas, tangguh di lapangan, dan menjunjung tinggi nilai sportivitas.