Dapat dipahami bahwa Alkohol merupakan kasus generik yang terjadi diseluruh dunia, Adapun yang terjadi di negara Inggris, terdapat 87% penggunaan alkohol yang mana itu merupakan tingkat angka yang tinggi dalam penggunaan konsumsi alkohol dalam beberapa dekade tahun terakhir. (Putra 2012) Alkohol atau sering kita ketahui alkanol merupakan sebuah senyawa yang tentunya sangat membahayakan bagi tubuh manusia, karena dapat dipahami bahwa metabolisme alkohol biasanya proses dilaksanakan oleh enzim hati alkohol dehidrogenase atau (ADH) yang mana dapat diketahui etanol memiliki pengaruh didalam organ tubuh manusia, tentunya efek ini didasari pada konsentrasi alkhol didalam darah. Mengingat terdapat 10% yang telah dikonsumsi diabsorbsi di dalam lambung serta didalam sisa nya memiliki proses lanjutnya diabsorbsi didalam usus halus. (Pratama and Muhartono 2019).
Adapun yang terjadi di Indonesia, kebanyakan masyarakat Indonesi banyak mengkonsumsi alkohol mengingat karena terdapat adanya produksi rumahan atau industri kecil yang memproduksi minuman berakhohol yang di produksi di desa bekonang tepatnya didaerah kabupaten Sukharjo yang mana sering dikenali dengan nama ciu Bekonang.(Pratiwi 2011) Mengingat konsumsi etanol atau alkohol yang sering dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia menunjukan standar angka yang tinggi melalui survei atau penelitian yang dilakukan oleh Romzi pada tahun 2019 dibawah lembaga Badan Pusat Statistik memperlihatan data angka yang mana masyarakat usia ≥15 tahun yang mana rata rata mengkonsumsi alkohol 0,47 Liter/Kapita dalam dekade pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.
Desa Bekonang yang mana desa ini memproduksi atau menghasilkan produksi Alkohol yang memiliki kadar rendah sekitar (37%) yang mana sering dikenal dengan “CIU” bahwa memiliki kadar alkohol yang tergolong rendah yang mana pada awal kemunculan produksinya memang dikenal dengan minuman keras dan menyebabkan kehilangan kesadaran di bawah pengaruh alkohol.(Arif WIDODO 2004) Mengingat Status atau kadar gizi merupakan didalam keadaan seorang memilki dampak berdasarkan ekuilibrium antara setiap zat-zat gizi yang dikelola didalam tubuh serta penggunaaan zat-zat pada tubuh dalam menambahkan produksi serta tenaga didalam proses penggolaan didalm tubuh. Memiliki status gizi yang optimal tentunya akan terpenuhi apabila didalam kebutuhan sesuai zat gizi yang optimal (Supariasa, N. D. I., Bakri, B., & Fajar 2022)
Alkohol merupakan hal yang sangat berbahaya dalam perbandingan dengan kafein serta nikotin karena dapat dipahami minuman berakhohol didalam kehidupan sosial serta didalam kebudayaan kultur atau kebudayaan ekslusif yang mana akibat drinking atau memiliki arti sempit minuman keras atau minuma beralkohol.(Joewana 1989) Tentunya Alkohol memiliki pengaruh yang sangat besar apabila dikonsumsi oleh insan manusia mengingat memiliki peranan didalam pelarut lipida. Didalam proses untuk melarutkan lipid yang masih berada pada membran sel membuatnya dapat dengan proses yang cepat untuk masuk didalam sel serta tentunya dapat merusak struktur sel. Oleh karena itu alkohol dapat diketahui bersifat toksi dan racun seperti halnya dengan yang terdapat didalam kandungan tuak. (Almatsier 2004)
Ciu Bekonang merupakan salah satu minuman tradisional khas solo yang mana dibuat dengan cara memfermentasi tebu menjadi tetes tebu sehingga menghasilkan kadar etanol serta karbondioksida dengan kandungan etanol sebesar kurang lebih 30%.(Gunawan, Fibriari, and Hastuti 2012) Orang Indonesia terkadang memahami bahwa minuman yang mengandung alkohol sebagai bentuk obat dengan pembenaran sebagai penghat untuk tubuh. Dapat diketahui bahwa minuman beralkohol memiliki mengandung zat yang memiliki kadar etanol yang mana apabila dikonsumsi tentunya memiliki dampak didalam tubuh sebagai deppresan pada sistem saraf. Apabila dikonsumsi dalam keseharian tentunya memiliki dampak yang berefek memabukkan, sebagai penenan, atau sebagai bentuk kehilangan kendali tubuh serta kehilangan inhibisi didalam perilaku.(Tritama 2015)
Didalam penelitian yang dilakukan oleh Breslow pada tahun 2005 ia memaklumatkan dengan mengkonsumsi minuman yang memiliki kandungan alkohol dengan dosis yang sedikit tentunya tidak akan mempengaruhi IMT. Dengan ini bearti status yang terdapat didalam gizi berada dalam tahapan normal bagi tubuh. Sedangkan yang menjadi problematika didalam penggunaan minuman beralkohol adalah tidak terdapat kandungangizi didalm jumlah angka serta kualitas yang mana untuk memenuhi standar kebutuhan pada tubuh manusia. (Setiyorini, Wulandari, and Sari 2018) Didalam metabolisme tentunya alkohol merupakan senyawa asetaldehida didalam diri mansuai (tubuh) yang dapat dipahami terbagi didalam 2 jalur, yang pertama jalur alkohol dehidrogenase atau jalur dengan sistem oksidasi mikrosomal etanol atau lebih dikenal dengan MEOS.(Margarida and Vieira 2012)
Dapat dipahami melalui data yang di rilis oleh Riskesdan pada dekade Desember 2008 untuk Provinsi Sumatera Utara (16.864 RT) memiliki prevalensi alkohol didalam 1 tahun terakhir dengan angka 6.1% serta prevalensi konsumsi minuman berakhol dalam satu bulan terakhir dengan angka 4,4% sedangkan untuk kabupaten Tapanuli Utara (640 RT) memiliki prevalensi minuman beralkohol dalam satu tahun terakhir adalah dengan jumlah 17,8% tentunya dengan prevalensi konsumsi dalam satu bulan terakhir dengan data 13,9%.
Sejalan pendapat yang digagas oelh Soekiriman bahwa status gizi merupakan kondisi yang dihasilkan didalam proses interaksi yang diperoleh didalam setiap makanan dan tubuh manusia serta didalam lingkungan, Selain itu suhardjo mempertegas bahwa didalam kandungan status gizi yang mana keadaan didalam tubuh manusia terjadi akibat dari pegunaan atau penyumpalan serta penggunaan minuman. Meskipun terkadang masyarakat seringkali memahami bahwa minuman yang mengandung alkohol sebagai bentuk upaya stimuln terhadap alkohol yang pada awalnya merupakan sebagai bentuk sistem depresan sistem saraf. WHO atau World Health Organisation pada tahun 2011 memperkiran ada 2 milyard diseluruh belahan bumi yang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol atau etanol.
Adapun kandungan energi yang tinggi dan tidak dapat merubah makanan didalam kandungan minuman beralkohol terkadang menjadi berkontribusi terhadao didalam total asupan untuk kebutuhan tenaga harian, sehingga terjadi proses oksidasi dalam penghambatan karbohidrat dan lemak yang tentunya akan berpengaruh dalam penyimpanan lemak, sehingga bisa mendorong untuk terjadinya kegemukan atau obesitas didalam tubuh manusia.
Adapun didalam konsumsi alkhol pada nilai kuantitas memiliki peran untuk memberikan sugesti didalm status gizi bagi para pengkonsumsinya.(Fabiana Meijon Fadul 2019) Tentunya didalam kandungan minuman yang mengandung alkohol bisa menaikan resiko obesitas pada tubuh manusia mengingatkan arak atau ciu memiliki sebagai bentuk tenaga padat dan nir untuk menggantikan posisi kuliner yang berdampak kedalam asupan kebutuhan tenaga harian. Sejalan dengan hal ini penghambatan oksidasi karbohidrat serta lemak memiliki pengaruh dalam menaikan penyimpan didalam lemak (Fabiana Meijon Fadul 2019) dengan memahami bahwa didalam penggunaan konsumsi alkohol tuak nir memilih status kandungan gizi laki dewasa dalam mengkonsumsi tuak.
Hal ini menunjukkan dalam penggunaan didalam penelitian liu (Hidayat and Purwandari 2020) bahwa pria dewasa (laki laki dewasa) yang memiliki kebiasaan untuk mengonsumsi arak 1 sampai 7 per minggu nir bisa menaikkan penambahan berat badan. Mengingat minuman yang mengandung alkohol serta kesehatan terkadang mengabaikan pengaruh ketika mengkonsumsi bersamaan ketika asupan alkohol menggunakan kuliner pada luar ketika makanan serta jumlah kandungan alkohol yang dikonsumsi mempengaruhi resiko diabetes (Wahidah and Rahayu 2022) sehingga bisa mengganti kerentanan janin terhadap gambaran alkohol prenatal. Sedang beberapa studi kasus penelitian dalam insan mengkaji kiprah setiap nutri serta gangguan spektrum alkohol sehingga kerentanan janin terhadap restriksi pertumbuhan terkait PAE (Wahidah and Rahayu 2022).